Aplikasi Gelombang Dalam Bidang Biologi

Aplikasi Gelombang Dalam Bidang Biologi

Pemanfaatan perbedaan frekuensi gelombang pada warna. Dalam bidang kedokteran,  kata Dr. Erwin Tb. Kusuma, Sp.KJ, terapi warna digolongkan sebagai electromagnetic medicine atau pengobatan dengan gelombang elektromagnetik. 

Tanpa disadari tubuh memiliki respon bawaan yang otomatis terhadap warna dan cahaya. Hal itu dapat terjadi karena pada dasarnya warna merupakan unsur dari cahaya, dan cahaya adalah salah satu bentuk energi. Pemberian energi pada tubuh akan menimbulkan efek positif. 

Bila diaplikasikan ke tubuh, warna memiliki karakteristik energi tersendiri. Pemanfaatan warna tergantung pada permasalahan masing-masing yang dialami seseorang.

Bagaimana itu bisa terjadi ?
Di otak manusia ada kelenjar pineal yang bertugas mengatur ritme hidup dari hari ke hari.Ketika sinar mengenai mata dan kulit, gelombang warna akan berjalan melalui saraf menuju kelenjar itu. Warna yang berbeda memiliki panjang gelombang dan frekuensi yang berbeda pula. 

Perbedaan gelombang inilah yang bisa memengaruhi fungsi fisik dan psikologis manusia. Semua spektrum warna, menurut ahli terapi warna dan bunga, sebenarnya sama saja, yaitu mejikuhibiniu.



Prinsip yang kita kenal selama ini: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu . Jadi, yang membuat terapi warna bisa dimanfaatkan adalah bahwa frekuensi gelombang warna berbeda-beda.

Eryca Sudarsono dari Saraswati Inner Studies di Tangerang, Banten ini menyebutkan ada beberapa metode terapi warna. Di antaranya teknik sinar lampu atau lilin, pakaian, makanan (buah-buahan dan sayuran), air berenergi matahari, unsur dekorasi, dan visualisasi.

Sumber:

repository.usu.ac.id

AYO BERAMAL GABUNG FOLLOWER

Popular Posts